Rapor Pendidikan – menjadi alat penting dalam menilai kualitas pembelajaran di Indonesia. Melalui data resmi, rapor ini menyajikan hasil literasi, numerasi, karakter murid, serta kondisi lingkungan belajar yang ada di setiap satuan pendidikan.
Angka-angka yang ditampilkan membantu sekolah, pemerintah daerah, hingga masyarakat memahami capaian pendidikan sekaligus merancang strategi perbaikan.
Dengan tampilan yang ringkas dan indikator yang jelas, rapor ini tidak hanya berfungsi sebagai laporan, tetapi juga sebagai dasar perencanaan mutu yang berkelanjutan.
Semua rangkuman data tersebut menegaskan fungsi Rapor Pendidikan: Cerminan Mutu Sekolah dan Hasil Belajar Nasional

Apa itu Rapor Pendidikan
Rapor Pendidikan: Cerminan Mutu Sekolah dan Hasil Belajar Nasional adalah sistem evaluasi resmi yang digunakan untuk menilai kualitas pendidikan di seluruh Indonesia.
Rapor ini disusun berdasarkan data Asesmen Nasional (AN), Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar), dan Dapodik.
Setiap sekolah, kabupaten, hingga provinsi memiliki rapor yang dapat digunakan untuk memetakan kekuatan serta kelemahan dalam mutu pendidikan.
Indikator Utama
Rapor Pendidikan menilai beberapa aspek penting yang mencerminkan mutu sekolah:
- Literasi membaca: kemampuan murid dalam memahami teks.
- Numerasi: kemampuan murid menggunakan pengetahuan matematika dalam kehidupan sehari-hari.
- Karakter murid: mencakup kebhinekaan, kemandirian, gotong royong, dan integritas.
- Lingkungan belajar: praktik mengajar guru, iklim sekolah, serta dukungan sarana.
- Tata kelola sekolah: efektivitas manajemen, pemerataan akses, dan keterlibatan masyarakat.
Statistik Literasi Nasional (Berdasarkan Rapor Pendidikan 2023)
- SD/MI/Sederajat: 61,53 % murid mencapai kompetensi minimum literasi. Peningkatan sebesar 8,11 % dari tahun 2021 (53,42 %)
- SMP/MTs/Sederajat: 59,00 % murid mencapai kompetensi minimum literasi. Peningkatan sebesar 7,63 % dari tahun 2021 (51,37 %)
- SMA/SMK/MA/Sederajat: 49,26 % murid mencapai kompetensi minimum literasi. Penurunan sebesar 4,59 % dibanding tahun 2021 (53,85 %)
Kategori pencapaian ditentukan sebagai berikut:
- Baik: > 70 % murid mencapai kompetensi minimum
- Sedang: 40 %–70 %
- Kurang: < 40 %
Semua jenjang berada dalam kategori “Sedang”, menunjukkan bahwa sebagian besar murid sudah mencapai kompetensi minimum, tetapi masih perlu didorong agar lebih banyak yang masuk kategori “Baik”.
baca juga : Menteri Pendidikan dan Tantangan Membangun Generasi Emas

Statistik Numerasi Nasional (Menambahkan konteks numerasi)
Meski fokus utamanya literasi, laporan serupa juga menyajikan data numerasi dari AN tahun sebelumnya (2022):
- SD/MI/Sederajat: 46,67 % murid mencapai kompetensi minimum numerasi (naik dari 30,66 % pada 2021)
- SMP/MTs/Sederajat: 40,63 % murid mencapai kompetensi minimum numerasi (naik dari 36,84 %)
- SMA/SMK/MA/Sederajat: 41,14 % murid mencapai kompetensi minimum numerasi (naik dari 35,16 %0)
Kategori numerasi juga sama seperti literasi, dan capaian ini masih dalam kategori “Sedang”.
Lingkungan Belajar dan Guru
Survei Lingkungan Belajar memperlihatkan faktor guru sangat menentukan mutu pendidikan. Guru yang aktif mengikuti pelatihan dan menerapkan pembelajaran berbasis murid lebih banyak ditemukan di sekolah dengan capaian rapor yang baik. Partisipasi guru minimal 85% menjadi syarat agar data rapor sekolah dianggap lengkap.
Fungsi Rapor Pendidikan
- Untuk sekolah: menjadi dasar perencanaan program dan perbaikan mutu.
- Untuk guru: membantu mengevaluasi strategi mengajar agar lebih sesuai kebutuhan murid.
- Untuk pemerintah daerah: memetakan daerah mana yang butuh intervensi khusus.
- Untuk orang tua: memberikan gambaran transparan tentang mutu sekolah anak.
Dampak dan Manfaat
Murid akan mendapatkan pembelajaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan mereka. Orang tua bisa terlibat aktif mendukung anak di rumah.
Pemerintah bisa menyalurkan program dengan lebih tepat sasaran. Sekolah dapat melakukan refleksi untuk memperbaiki mutu secara berkelanjutan.
Arah Perbaikan
Data rapor memberi sinyal langkah yang harus diambil:
- Meningkatkan kemampuan literasi dasar di semua jenjang.
- Memperkuat pembelajaran numerasi dengan metode kontekstual.
- Membina karakter murid melalui kegiatan proyek dan kolaborasi.
- Mendorong pelatihan guru agar praktik mengajar lebih berkualitas.
- Memastikan pemerataan sarana dan akses pendidikan di semua wilayah.
Kesimpulan
Rapor Pendidikan hadir bukan sekadar laporan statistik, melainkan alat refleksi bersama. Sekolah, guru, pemerintah, orang tua, dan masyarakat dapat menggunakannya untuk membangun sistem pendidikan yang lebih adil dan berkualitas.
Dengan memanfaatkan data secara konsisten, mutu sekolah dan hasil belajar murid akan meningkat. Inilah fungsi penting dari Rapor Pendidikan: Cerminan Mutu Sekolah dan Hasil Belajar Nasional.
baca juga : Hari Pendidikan Nasional 2 Mei: Sejarah Singkat dan Makna Pentingnya
Program Value Jadi PPG
“Menjadi guru profesional bersama JadiPPG Join grup dan kegiatan update👇🏻”
📋 Cara Membeli dengan Mudah:
- Unduh Aplikasi JadiPPG: Temukan aplikasi JadiPPG di Play Store atau App Store, atau akses langsung melalui website.
- Masuk ke Akun Anda: Login ke akun JadiPPG Anda melalui aplikasi atau situs web.
- Pilih Paket yang Cocok: Dalam menu “Beli”, pilih paket bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Pastikan untuk melihat detail setiap paket.
- Gunakan Kode Promo: Masukkan kode “bimbelppg” untuk mendapat diskon spesial sesuai poster promo
- Gunakan Kode Afiliasi: Jika Anda memiliki kode “RES128”, masukkan untuk diskon tambahan.
- Selesaikan Pembayaran: Pilih metode pembayaran dan selesaikan transaksi dengan aman.
- Aktivasi Cepat: Paket Anda akan aktif dalam waktu singkat setelah pembayaran berhasil.
Ayoo Download Aplikasi JadiPPG karena banyak sekali yang bisa kamu dapatkan agar kalian CEPAT TERLATIH dengan Soal soal PPG 2024!!!
- Dapatkan ribuan soal PPG 2024 dengan pembahasan yang mudah dipahami, berupa video dan teks
- Live Class Gratis (Berlajar Bareng lewat Zoom)
- Materi-materi PPG 2024
- Ratusan Latsol PPG 2024
- Puluhan paket Simulasi PPG 2024
- dan masih banyak lagi yang lainnya